Wednesday, October 23, 2013

5 Metode Seleksi Jenis Kelamin Bayi

Secara kedokteran, peran spermatozoa kromosom Y dan kromosom X tentu yang menentukan jenis kelamin bayi. Ini tidak bisa ditolak, kendati kesehatan reproduksi ibu juga penting ikut mempengaruhi. Walau begitu, ahli kandungan dr. Nuniek Kharismawati juga mengakui ada sejumlah teori terkait dengan seleksi jenis kelamin. Berikut ini lima di antaranya: 1. Chinese Gender Chart Sebuah perusahaan mengklaim bahwa kalender Cina ini adalah metode yang menakjubkan dengan akurasi 99 persen. Tanah, udara, api, dan air dalam roh dari orang tua bisa diyakini mempengaruhi keberuntungan mereka. “Namun, survei menunjukkan tingkat keberhasilannya hanya 50 persen, sehingga menunjukkan ini metode benar-benar tidak bekerja sama sekali,” ujar Nuniek. 2. Metode Dr. Landrum Shettles Ini metode paling populer. Shettles mengklaim tingkat keberhasilan 80 persen untuk pasangan yang ingin anak laki-laki dan 75 persen bagi mereka yang ingin anak perempuan. Teorinya didasarkan pada waktu hubungan dengan ovulasi atau masa subur. Jika ingin anak laki-laki, berhubungan dekat dengan waktu ovulasi. Jika ingin anak perempuan, mencoba berhubungan 3 atau 4 hari sebelum ovulasi. Keuntungan metode ini, konsepsi terjadi secara alami. “Jadi sedikit sedikit orang yang keberatan secara etis atau moral,” kata Nuniek. Namun lanjutnya, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung metode Shettles. Bahkan beberapa studi telah membantah teori ini. 3. Metode Diet Beberapa ilmuwan percaya bahwa diet pada wanita mempengaruhi keasaman (PH) saluran reproduksinya. Kromosom gamet Y berkembang dalam lingkungan basa, sedangkan kromosom gamet X pada lingkungan asam. Jika ingin anak perempuan, harus makan ikan, selada, dan minum banyak susu. Untuk anak laki-laki, mereka harus makan banyak daging, natrium dan telur, diet berbasis protein. Survei menunjukkan tingkat keberhasilan hingga 80 persen dan metode diet banyak yang berhasil. Namun sebelum melakukan, sebaiknya berbicara dengan dokter ahli mengingat saat hamil, tubuh wanita membutuhkan banyak nutrisi yang membantu perkembangan janin. 4. Metode Ovulasi plus 12 jam Kynzi, seorang ibu warga Australia, menemukan metode ini sebagai hasil pengalamannya bertahun-tahun menginginkan anak perempuan. Dia memiliki 6 anak, dengan 5 di antaranya menggunakan metode Shettles. Anak perempuan didapat. Akhirnya, ia menduga mungkin teori dr. Shettles tidak berhasil jika dibalik metodenya. Dia memutuskan untuk mencoba berhubungan setelah ovulasi. Percobaan dilakukan hubungan setelah 12 jam semua tanda-tanda ovulasi telah berlalu. Akhirnya dapat bayi perempuan lagi. Banyak teman-temannya yang mencoba metode tersebut dan hasilnya, mereka mempunyai anak perempuan. Lebih dari 12 tahun telah didokumentasikan, tingkat keberhasilan 70 persen untuk metode ini. (metode ini hanya untuk pasangan yang ingin mencoba bayi perempuan). 5. Metode Ericsson Dibangun oleh Dr Ronald Ericsson, mengembangkan metode dari Dr Shettles dalam eksperimennya, dengan menempatkan sperma dalam tabung reaksi dengan media air di dalamnya. Kemudian melihat kemungkinan kromosom Y lebih cepat untuk berenang menjauh dari kromosom X yang lambat. Dengan demikian, secara efektif menciptakan dua sampel dalam tabung. Selanjutnya dimasukkan ke sebuah alat untuk inseminasi buatan ke rahim wanita dari sampel yang diinginkan. “Ini sekitar 70 sampai 80 persen efektif,” ungkap Nuniek. Foreplay Mempengaruhi Jenis Kelamin Calon Anak ‘Pemanasan’ sebelum melakukan hubungan seksual dapat mempengaruhi jenis kelamin sang calon anak. Semakin ‘basah’ di dalam liang vagina pasca foreplay (‘pemanasan’), maka peluang menjadi calon bayi berjenis kelamin laki-laki akan semakin meningkat, dan sebaliknya untuk jenis kelamin perempuan. Ingin tahu lebih jauh? Berikut paparan medisnya. Mengenal apa itu kromosom Pada dasarnya setiap orang memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh dan 1 pasang kromosom seks. Jenis kelamin seseorang akan ditentukan oleh kromosom seks yang melekat pada dirinya, dimana kromosom seks untuk perempuan adalah XX dan XY pada laki laki. Proses pembuahan Setiap Ovum (sel telur) yang dilepaskan oleh Ovarium (indung telur) memiliki kromosom X, sehingga jenis kelamin seseorang akan ditentukan dari kromosom seks sel sperma yang menempel dengan ovum. Pada prinsipnya sel sperma terdiri dari dua jenis yakni sperma kromosom X dan sperma kromosom Y, artinya jika sperma kromosom X bertemu dengan Ovum X akan menghasilkan kromosom XX yang berarti menghasilkan anak dengan jenis kelamin perempuan. Demikian juga sebaliknya pada sel sperma Y yang akan menghasilkan kromosom seks XY yang berarti anak Laki laki. Sperma kromosom Y (laki laki) memiliki karakteristik berenang lebih cepat namun tidak tahan asam, sedangkan sperma kromosom X (perempuan) memiliki kemampuan berenang lebih lambat namun lebih tahan asam. Berdasarkan sifat inilah maka teknik pemanasan bercinta (foreplay) dapat menentukan jenis kelamin bakal calon anak. Suasana vagina dengan pH 3,5 bersifat asam, kondisi ini tidak mendukung pergerakan sperma. Oleh karena itu jika proses penetrasi dan pembuahan dilakukan setelah foreplay, kondisi pH vagina akan menurun dan membuat suasana lebih basa sehingga menambah peluang bagi sperma kromosom Y untuk mencapai ovum lebih dahulu. Demikian juga sebaliknya penetrasi yang dilakukan tanpa foreplay, membuat suasana vagina akan tetap asam dan menambah peluang bagi kromosom X karena sifatnya yang lebih tahan asam. Untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Dokter di Klikdokter. Walaupun teknik ini tidak dapat menjamin jenis kelamin calon anak tetapi tidak ada salahnya dicoba kan? Selamat mencoba! Morning Sex Tingkatkan Peluang Hamil Pagi hari menjadi waktu favorit bagi sebagian pasangan untuk bercinta. Selain kondisi fisik masih sangat bugar di pagi hari, bercinta di pagi hari justru meningkatkan peluang untuk hamil. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jumlah sperma pria cenderung lebih tinggi di pagi hari. Hal ini tentu saja berpengaruh pada tingkat kesuburan untuk pembuahan sel telur. "Katakanlah, pria memproduksi 87 juta sperma di sore hari, namun malah meningkat menjadi 88 juta di pagi hari. Memang terkesan banyak, namun pada kenyataannya yang dibutuhkan untuk hamil hanya satu sperma saja," jelas Serena Chen, pakar kesuburan dari Saint Barnabas Medical Center, yang dikutip melalui Babycenter (11/5). Menurut Chen, ketika wanita ingin hamil perlu diperhatikan waktu pembuahan yang tepat. Jika siklus menstruasinya teratur selama 28 hari, wanita berada pada masa paling subur antara hari ke-14 sejak menstruasi hari pertama. Waktu ini menjadi waktu terbaik untuk bercinta kerena memiliki peluang yang tinggi untuk segera hamil. Chen menekankan bahwa saat berhubungan seksual, setiap pasangan harus merasa rileks dan bahagia karena peluang untuk hamil cenderung meningkat ketika seks terasa menyenangkan, meskipun dilakukan pada masa subur baik pada pagi atau malam hari. 5 Tanda Anda Hamil Janin Laki-laki Menebak jenis kelamin jabang bayi dalam kandungan merupakan hal yang mendebarkan bagi calon ibu. Dilansir melalui Boldsky, Kamis (5/4), berikut ini beberapa kondisi tubuh ibu yang bisa menjadi penunjuk jenis kelamin bayi tanpa harus repot-repot melakukan pemeriksaan USG. Anda boleh percaya, boleh tidak. Mual dan morning sickness Banyak orang bilang jika Anda sedang mengandung bayi perempuan, maka rasa mual jarang dirasakan. Namun, jika Anda sedang mengandung bayi laki-laki, maka Anda bisa muntah hingga berember-ember. Morning sickness lebih sering dirasakan pada trimester pertama dan kebanyakan bumil lebih cuek pada penampilan mereka. Bentuk perut condong ke arah bawah Tonjolan bayi Anda sudah mulai terlihat saat Anda hamil bayi laki-laki. Bentuk perut ini terlihat berbeda pada wanita yang mengandung bayi perempuan, yaitu perut membulat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa wanita yang hamil bayi laki-laki, jika dilihat dari belakang malah terlihat seperti tidak sedang hamil. Berat badan tidak naik Kenaikan berat badan merupakan hal biasa saat hamil. Saat Anda mengandung janin bayi laki-laki, maka berat badan Anda tidak akan mengalami kenaikan terlalu banyak. Proporsi kenaikan ini berasal dari janin. Muka sayu Meskipun Anda merasa dengan mudah dapat membentuk kembali bentuk tubuh setelah persalinan, namun selama masa kehamilan Anda tidak akan berpenampilan 'wah'. Hal itu berbeda dengan penampilan bumil bayi perempuan yang selalu terlihat tampil cantik dan cerah, bumil bayi laki-laki lebih cenderung tampil pucat dan selalu berpenampilan serba cuek serta malas dandan. Ngidam yang asam-asam Menginginkan makanan sesuatu merupakan hal normal selama masa kehamilan. Hal ini menjadi cara alami bagi tubuh untuk 'menagih' asupan nutrisi tertentu yang dirasa tubuh membutuhkan asupan tersebut. Janin bayi laki-laki lebih membutuhkan nutrisi dari makanan yang asam-asam.