Monday, August 15, 2011

Cina luncurkan kapal induk pertama


Kapal sepanjang 300 meter itu merapat di pelabuhan Dalian di timur laut China, Minggu pagi, setelah uji coba selama lima hari. Uji coba itu telah memicu kekhawatiran internasional terkait perluasan jangkauan angkatan laut negara itu serta tujuan pengadaan peralatan militer semacam itu.

Uji coba kapal induk tersebut terjadi di tengah ketegangan terkait sejumlah sengketa wilayah maritim yang melibatkan China, terutama di Laut China Selatan. Kawasan Laut China Selata diyakini mengandung banyak minyak bumi dan gas alam dan diklaim oleh sejumlah negara.

Xinhua melaporkan, para pekerja pelabuhan menembakkan kembang api saat kapal itu, yang merupakan hasil rombakam atas kapal induk tua Soviet bernama Varyag, kembali ke pelabuhan. Xinhua menambahkan, kapal itu akan menjalani pengerjaan lebih lanjut dan pengujian.

"Uji coba yang dilakukan kapal induk itu pada pelayaran perdananya berjalan lancar," demikian kata Xinhua. Tentara Pembebasan Rakyat China, militer aktif terbesar di dunia, sangat tertutup tentang program pertahanannya. Militer China mendapat manfaat dari anggaran dan belanja militer yang besar menyusul pertumbuhan ekonomi negara itu yang pesat. Awal tahun ini, China mengumumkan belanja militer naik 12,7 persen menjadi 601,1 miliar yuan (91,7 miliar dollar AS) pada tahun 2011.

Pada Januari terungkap, China mengembangkan jet tempur siluman pertama. Negara itu juga diketahui sedang mengerjakan rudal anti-balistik yang mampu menenggelamkan kapal angkatan laut AS yang paling kokoh.



Jepang baru-baru ini telah menyatakan keprihatinan terkait apa yang disebut "keburaman" anggaran militer China. Sementara Departemen Luar Negeri AS pekan lalu menyerukan kepada China untuk menjelaskan apa urgensinya negara itu punya sebuah kapal induk. "Telah merupakan bagian dari perhatian besar kami bahwa China tidak setransparan negara-negara lain," kata juru bicara Deplu AS, Victoria Nuland. "China tidak setransparan AS tentang anggaran militernya."

Beijing baru-baru ini hanya mengonfirmasi bahwa negara itu merombak kapal tua Soviet. Pihak China berulang kali menegaskan bahwa kapal induknya tidak untuk menimbulkan ancaman bagi negara tetangga dan akan digunakan terutama untuk tujuan pelatihan dan penelitian. Namun situs-situs berita yang dikelola kementerian pertahanan China memperlihatkan posisi yang berbeda empat hari lalu. Berita-berita dalam situs-situs itu menyatakan, kapal induk itu bisa digunakan menangani sengketa teritorial juga.

Uji Coba Kapal Induk China Sukses

Awal Desember kemarin, China membangun kapal induk pertamanya. Sepekan kemudian rudal antikapal induk telah dirakit. Sedangkan Januari 2011, China sudah memiliki pesawat tempur siluman baru. Wow!
Anggaran pertahanan China dinaikkan 12,7% tahun ini, dari peningkatan 7,5% pada 2010. Anggaran ini kembali ke pertumbuhan dua digit, sebelum resesi. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran atas niat di balik ambisi pengembangan militer di negeri Tirai Bambu tersebut.Anggaran militer akan naik ke 67,6 miliar yuan (US$ 10,31 miliar) tahun ini daripada 2010, dengan total pengeluaran mencapai 601,1 miliar yuan, atau 6% dari total pengeluaran pemerintah.

Li Zhaoxing, juru bicara Kongres Rakyat Nasional mengatakan, China berkomitmen membangun secara damai serta membentuk kebijakan pertahanan nasional yang defensif secara alami, “Sebagian besar dari belanja akan dialokasikan ke peralatan, pelatihan, personel dan perbaikan fasilitas umum untuk prajurit,” katanya.
Menurutnya, pemerintah selalu berusaha membatasi pengeluaran militer dan telah menetapkan anggaran pertahanan pada tingkat wajar, “Hal ini untuk memastikan keseimbangan antara pertahanan nasional dan pembangunan ekonomi,” ujar Li.
Sementara PM Wen Jiabao mengatakan militerisasi ini untuk keperluan pertahanan. “Ini cukup untuk menakut-nakuti negara tetangga, seperti India, yang akan meningkatkan belanja militernya sebesar 12%,” ucapnya.
China memiliki militer terbesar dunia, dengan 2,3 juta personel aktif dan 1,2 juta personel cadangan. Sementara Amerika memiliki jumlah personel aktif dan cadangan di bawah 3 juta orang. Meskipun Beijing menghabiskan biaya pertahanan jauh lebih kecil dari Washington, militer China tidak melakukan aksi militer skala internasional, hanya berkembang di negara sendiri.
Untuk kekuatan darat, China memiliki 1,9 juta personel, 14 ribu tank, 14.500 satuan artileri dan 453 helikopter. Sedangkan untuk kekuatan udara, China memiliki 470 ribu personel, 2.556 pesawat tempur, 400 jet penyerang daratan (ground attack).
Untuk kekuatan laut, China memiliki 250 ribu personel, 66 kapal selam, 27 kapal perusak, dan 52 pergat (frigate). Sementara di gudang senjata, China memiliki 100 ribu personel, 140 rudal nuklir, 1.000 antirudal.
China memiliki senjata Dong Feng 21D, rudal darat yang mampu mencapai sebuah kapal induk sejauh 2.000 mil di lepas pantai. Selain membeli hak lisensi dan mereproduksi jet tempur Sukhoi-27 dari Uni Soviet, setelah keruntuhannya.
Pada 2020 China diperkirakan akan memiliki beberapa armada kapal induk, menyesuaikan dengan kekuatan angkatan lautnya yang besar. Tahun ini armada pertamanya akan teralisasi.
Dengan pesatnya perkembangan militer China, tak heran bila para pejabat Pentagon percaya bahwa China telah diam-diam membangun pangkalan di pulau Hainan, yang mampu menampung hingga 20 kapal selam nuklir.
China kini juga telah mengembang-ujikan pertama jet tempur siluman, J 20. Adapun AS adalah satu-satunya negara lain di dunia yang memiliki pesawat tempur siluman. China sadar tidak bisa menang dalam perang konvensional terhadap AS, tetapi beberapa pihak mengetahui bahwa program perang cyber dapat memperkuat posisinya.
China mengatakan menghabiskan US$ 98,8 miliar untuk militer pada 2009. Peningkatan persentase belanja militer ini di bawah kenaikan rata-rata tahunan pada tahun-tahun menjelang 2010, ketika naik 19% per tahun. Namun, para ahli di AS dan negara lain mengatakan bahwa angka yang dipublikasikan lebih kecil dari anggaran belanja militer China sebenarnya.



No comments:

Post a Comment