Thursday, February 17, 2011

China Bantah Curi Teknologi Pesawat AS

China membantah pesawat tempur siluman J-20 dikembangkan dengan teknologi Amerika Serikat (AS) dan mengklaim pesawat itu karya inovasi teknologi sendiri.

Pejabat pertahanan China dan analis militer bersikeras jet tempur siluman J-20 merupakan buatan negara itu. "Ini bukan pertama kalinya media asing menodai peluncuran teknologi militer China. Tak ada artinya menanggapi spekulasi itu," kata pejabat Kementrian Nasional China yang tak mau disebutkan namanya.

Pernyataan itu terjadi sehari setelah Gowadia Noshir, mantan teknisi siluman pengebom B-2 yang keturunan India-Amerika, dijatuhi hukuman 32 tahun penjara karena menjual rahasia militer ke China. Ia dituding membantu China merancang rudal jelajah siluman.

Selain itu, laksamana Kroasia yang melayani selama Perang Kosovo menuduh China merumuskan teknologi jet J-20 dari pesawat tempur siluman F-117 Nighthawk yang ditembak jatuh di atas Serbia pada 1999.

China telah uji terbang J-20 di Chengdu, Provinsi Sichuan, awal bulan ini selama kunjungan Menteri Pertahanan AS Robert Gates.

Xu Yongling, salah satu pilot China, mengatakan J-20 memiliki kemampuan jelajah supersonik canggih dan mobilitas udara kuat yang merupakan terobosan teknologi untuk China.

“Berbeda dari pesawat sebelumnya seperti J-7 dan J-8, yang menarik bagi negara-negara lain adalah J-20 merupakan karya inovasi teknologi China,” klaim Xu membandingkan jetnya dengan F-22 Raptor Air Force AS dan Sukhoi T-50 Rusia.

Xu mengatakan, tak mungkin China mengumpulkan teknologi F-117 AS karena teknologi pesawat itu dianggap 'ketinggalan zaman'. Untuk teknologi penyerap radiasi (teknologi eksterior yang melapisi F-117) Xu mengatakan sulit menyalin teknologi dari puing akibat proses produksi rumit.

Associate editor in chief majalah Aerospace Knowledge Wang Yanan mengatakan, F-117 hampir tak bisa mengilhami pengembangan J-20 karena perbedaan rancangan antara dua generasi pesawat itu.

Dia menambahkan tak cukup berharga mengambil teknologi usang itu untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi China.

No comments:

Post a Comment