Thursday, February 17, 2011

Lapan Pastikan Bukan Jejak UFO, Polisi Usut

"Apakah tujuannya untuk bersenang-senang atau untuk seni?" kata Kapolres Sleman.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan crop circle atau pola sirkuler di persawahan Berbah, Sleman, adalah karya manusia. Kepolisian menyatakan, akan mempelajari laporan Lapan itu dan akan mengusutnya.

Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Irwan Ramaini mengatakan, hasil penelitian tim Lapan tadi membuktikan bahwa pola itu bukan jejak UFO dan juga bukan karena fenomena alam, tapi ini perbuatan manusia. Dilihat dari rebahan padi, sepertinya satu arah semua dan rebahnya mulai dari pangkal atau akarnya, dan searah semua.

"Kami akan melakukan penyelidikan, apa maksudnya membuat seperti ini," kata Irwan. "Apakah tujuannya untuk bersenang-senang atau untuk seni karena kalau yang terjadi di luar negeri, motifnya untuk seni."

Untuk saat ini polisi tetap mengamankan kawasan Crop Circle ini. Polisi tak ingin ada lagi korban jiwa yang jatuh. Sebelumnya, seorang mahasiswa tewas setelah naik ke atas bukit untuk menyaksikan Crop Circle tersebut.

"Saat ini untuk pengunjung yang naik ke atas bukit kami larang keras. Tidak boleh menonton dengan naik ke atas, karena ini demi keselamatan pengunjung," kata Irwan.

Ramainya khalayak datang ke sebuah persawahan di Jogotirto, Berbah, Sleman, untuk melihat Crop Circle, membuat pihak keamanan menambah aparat di lokasi. "Pengamanan dari Polsek Berbah ditambah 50 anggota dari Polres Sleman. Jadi ada sekitar dua pleton untuk mengantisipasi masyarakat," ujar Irwan.

Menurut Irwan, crop circle di Berbah Sleman menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat. Jumlah pengunjung yang ingin melihat cukup banyak. "Sulit kami menghalangi masyarakat. Yang bisa kami lakukan adalah mengimbau agar jangan sampai ada korban lagi," katanya.

Di situs Studentmagz.com, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengklaim telah membuat pola sirkuler tersebut bersama lima temannya. Namun, siapa identitasnya tidaklah jelas. Dia hanya menjelaskan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan UGM.


Pengamat Yakin Crop Circle Sleman Buatan Manusia
Masyarakat Sleman, Yogyakarta gempar kemunculan pola lingkaran teratur di sawah padi. Namun peneliti riset LAPAN tak yakin itu hasil karya alien. Ini hasil karya manusia.

Pernyataan itu diungkapkan peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Secara umum, pola di Sleman banyak dijumpai di luar negeri, terutama Inggris. Meskipun sebagian pihak mempercayai ini bukti keberadaan alien ataupun UFO, Thomas membantahnya.

Menurut Thomas, UFO tidak dapat dibuktikan secara ilmiah karena penjelasan saksi cenderung bersifat kabar bohong, rekayasa atau tergolong pseudosains (sains semu). Meskipun banyak astronom yang meyakini kehidupan makhluk asing selain manusia, Thomas masih ragu kedatangan alien di indonesia karena tidak ada bukti fisik.

“Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO,” ujar Thomas.

Menurut keterangan di blog miliknya, pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.

“Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Pada 1990-an dua orang Inggris buka rahasia bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka,” ungkap Thomas di blog.

Masyarakat Inggris mempraktikkannya dengan menggunakan tali dan papan. Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali diputar sambil diinjak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat batang padi tumbang.

Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan yang diinjak-injakkan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah.

No comments:

Post a Comment