Monday, March 7, 2011

Lima Alasan Jangan Musuhi Kopi


Bagi pencinta kopi, minuman ini adalah pendongkrak energi. Tak mengherankan jika mereka bisa minum lebih dari satu cangkir kopi sehari.

Jika Anda mengetahui cara minum kopi yang baik dan bisa mengendalikan asupan kopi setiap harinya, minuman ini memang bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Antara lain:

1. Melindungi jantung.

Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi.

Kopi memiliki antioksidan lebih banyak dibandingkan blueberry. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu menahan efek buruk dari peradangan pada arteri. Sesaat setelah meminumnya, kopi meningkatkan tekanan pada darah dan denyut jantung. Namun setelah beberapa lama, kopi justru menurunkan tekanan darah, karena antioksidan pada kopi mengaktifkan asam nitrat pada tubuh sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah.

2. Mencegah diebetes

Antioksidan kopi, khususnya asam klorogenat dan guinides, memainkan peranan untuk meningkatkan sel tubuh terhadap insulin yang membantu mengatur gula darah. Faktanya, orang yang minum kopi setiap harinya memiliki risiko lebih rendah terkena 2 tipe diabetes, menurut beberapa penelitian.

3. Menjaga kesehatan hati

Kopi juga bisa meminimalkan risiko munculnya sirosis dan penyakit hati lainnya. Satu analisa dari sembilan penelitian menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker hari sebanyak 43%. Hal ini karena peran antioksidan dan kafein di dalamnya.

4. Meningkatkan kekuatan otak

Minum kopi secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer, sama halnya seperti Parkinson. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi menangkal kerusakan sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih maksimal sehingga otak bekerja lebih baik.

5. Membantu menghilangkan sakit kepala

Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain. Walaupun begitu belum ada penelitian yang membuktikan bagaimana cara kafein menghilangkan sakit kepala, namun para peneliti meyakini bahwa kafein meningkatkan aktivitas sel otak yang mengakibatkan pembuluh darah di sekitarnya menegang.

"Penegangan pembuluh darah ini membantu menghilangkan tekanan yang mengakibatkan rasa sakit," ujar Robert Shapiro, M.D., Ph.D., profesor saraf dan Director the Headache Clinic dari Universitas Vermont Medical School, seperti dikutip oleh laman Yahoo! Shine.

Namun, di balik kenikmatannya, kopi menyimpan efek negatif bagi mereka yang tidak mengetahui cara minum kopi yang baik. Minum kopi berlebihan bisa menimbulkan dampak buruk, antara lain, meningkatnya kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang akan membuat darah lebih pekat.

Selain itu, kopi akan sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, karena kafein dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Bagi wanita hamil, kopi dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi. Kopi pun mengakibatkan tulang keropos. Bagi penderita maag, kopi adalah musuh besar yang harus dihindari karena kafein meningkatkan produksi asam lambung. Kopi pun membuat gelisah, insomnia, dan tremor (tangan bergetar).

Untuk dapat menghindari efek negatif pada kopi, pilih racikan kopi tanpa tambahan gula dan susu, serta mengurangi dosis kopi yang Anda minum setiap harinya. Selain itu, pilih juga jenis kopi yang tanpa kafein. Dan agar 'racun' dalam kopi bisa diminimalisasi, jangan lupa untuk selalu konsumsi 2 gelas air putih untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum.

Baca juga:

Kopi Kurangi Resiko Kanker Kulit

Ada berita gembira bagi para penggemar kopi. Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat, kopi menunjukkan tanda dapat mengurangi resiko kanker kulit dengan membantu membunuh sel-sel yang rusak yang berpeluang dapat berubah menjadi tumor.

Temuan yang diterbitkan pada Senin itu, menunjukkan bahwa minum kafein secara wajar, atau bahkan menggunakan kopi di kulit, dapat berguna dalam menangkal kanker non-melanoma, diagnosis kanker kulit yang paling sering.

Dengan menggunakan tikus yang secara genetik telah dipengaruhi untuk menekan produksi enzim protein, ATR, dalam tubuhnya, para peneliti membuktikan bahwa tikus itu mampu menangkis kanker bahkan

bila terkena sinar ultraviolet.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa minum sekitar satu cangkir kopi berkafein per hari memiliki efek menekan ATR dan memicu kematian sel yang rusak oleh sinar UV.

Tikus itu pada akhirnya menderita kanker, namun itu terjadi setelah tiga pekan, dibandingkan dengan tikus yang normal, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.

Setelah 19 pekan terpapar sinar ultraviolet, tikus yang direkayasa itu menunjukkan 69 persen lebih sedikit tumor dan empat kali lebih sedikit tumor invasif dibandingkan kelompok normal.

Namun, efek perlindungan hanya selama itu, setelah lebih dari 34 pekan terpapar sinar ultra violet, seluruh tikus menderita tumor.

"Akhirnya, jika anda memamar mereka dengan sinar ultra violet cukup lama, semua tikus akan menderita kanker sehingga hal itu tidak 100 persen memberikan perlindungan selamanya," kata Allan Conney, salah satu penulis, kepada AFP.

"Sungguh, dengan hampir semua jenis karsinogen, pada akhirnya semua hewan akan menderita tumor," kata Conney, yang merupakan direktur dari Laboratorium Penelitian Kanker Susan Lehman Cullman di Universitas Rutgers, New Jersey.

Conney dan timnya mampu mengkonfirmasi hipotesis mereka bahwa kafein -ketika dikonsumsi atau dioleskan pada kulit - bekerja dengan cara menghambat ATR. Sekarang mereka mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat bagaimana teori yang sama mungkin dapat juga bekerja pada manusia.

"Kami ingin melihat apakah kafein memiliki efek pada manusia bila diberikan secara berkala," katanya.

"Kafein mungkin menjadi senjata dalam pencegahan karena mampu menghambat ATR dan juga bertindak sebagai tabir surya serta langsung menyerap sinar UV yang merusak."


Kanker kulit adalah kanker paling umum di Amerika Serikat, dengan lebih dari satu juta kasus baru setiap tahun, menurut Institut Kanker Nasional.

Kanker kulit jenis non-melanoma, termasuk jenis sel basal dan sel skuamosa, adalah jenis kanker kulit yang paling sering didiagnosis dan sering dapat diobati jika terdeteksi di tahap awal.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peminum kopi cenderung memiliki resiko lebih rendah menderita kanker payudara, rahim, prostat dan usus besar, namun efek yang bermanfaat tidak terlihat pada orang yang minum kopi tanpa kafein.

No comments:

Post a Comment